Samsung Electronics mengkaji ulang strategi layanan cloud miliknya. Daripada penggunaan layanan cloud tertutup dan terpusat, Samsung lebih memilih fokus pada pengembangan layanan cloud yang berbeda, seperti fitur pembangunan komunitas, berbasis OpenID.
OpenID adalah sebuah standar desentralisasi dan terbuka bagi autentifikasi pengguna (user) dan kontrol akses yang memungkinkan pengguna (user) untuk masuk ke dalam berbagai layanan hanya dengan satu identitas digital (ID) yang sama.
Dengan demikian, OpenID menggantikan proses login umum yang biasanya menggunakan sebuah nama pengguna (username) dan kata sandi (password). OpenID telah digunakan dan disediakan oleh beberapa situs dan perusahaan besar seperti AOL, BBC, Google, IBM, Microsoft, MySpace, Orange, PayPal, Verisign, Yandex, Ustream, dan Yahoo adalah beberapa penyedia layanan OpenID.
Layanan cloud Samsung sebelumnya memiliki nama sementara S Cloud. Proses pembangunan S Cloud dimulai tahun lalu, dengan menggabungkan solusi dari Samsung SDS dan pengembang baik yang berada di dalam maupun luar negeri, tetapi peluncuran dari layanan ini kemudian ditunda. Meskipun Samsung telah memperkenalkan beberapa sistem percontohan untuk S Cloud pada semester pertama tahun ini, namun belum ada proses komersialisasi yang telah berlangsung sampai sekarang.
Layanan cloud Samsung sebelumnya memiliki nama sementara S Cloud. Proses pembangunan S Cloud dimulai tahun lalu, dengan menggabungkan solusi dari Samsung SDS dan pengembang baik yang berada di dalam maupun luar negeri, tetapi peluncuran dari layanan ini kemudian ditunda. Meskipun Samsung telah memperkenalkan beberapa sistem percontohan untuk S Cloud pada semester pertama tahun ini, namun belum ada proses komersialisasi yang telah berlangsung sampai sekarang.
"Kami membuat strategi baru untuk keseluruhan dari layanan baru yang akan hadir dengan fitur unik dan layanan kuat yang hanya bisa ditawarkan oleh Samsung," kata sumber dari Samsung yang mengambil bagian dalam pengembangan S Cloud.
Perbaikan dari strategi cloud ini terpaksa dilakukan, menyusul keputusan Samsung bahwa arsitektur "S-Cloud" yang dikembangkan oleh Samsung SDS tidak sesuai untuk layanan cloud global. Untuk itu Samsung akan menggunakan teknologi yang sudah terbukti dari solusi milik perusahaan lain.
Mengingat sangat pentingnya stabilitas cloud, Samsung Media Solution Center telah mengambil pelajaran untuk membangun infrastruktur dengan memanfaatkan solusi komersial yang sudah terbukti. Dan kalau memang layanan ini sangat bagus maka lebih baik untuk mengakuisisinya, seperti penyedia layanan cloud musik dan film mSpot.
Tentunya butuh banyak waktu untuk mempersiapkan layanan cloud. Apple misalnya, mulai mempersiapkan iCloud dua tahun lalu ketika meluncurkan iPhone 3G. Karena memiliki lebih banyak produk dari Apple, Samsung tentunya membutuhkan teknologi yang sangat canggih untuk layanan cloud yang mengintegrasikan semua perangkat elektroniknya.
Mengingat sangat pentingnya stabilitas cloud, Samsung Media Solution Center telah mengambil pelajaran untuk membangun infrastruktur dengan memanfaatkan solusi komersial yang sudah terbukti. Dan kalau memang layanan ini sangat bagus maka lebih baik untuk mengakuisisinya, seperti penyedia layanan cloud musik dan film mSpot.
Tentunya butuh banyak waktu untuk mempersiapkan layanan cloud. Apple misalnya, mulai mempersiapkan iCloud dua tahun lalu ketika meluncurkan iPhone 3G. Karena memiliki lebih banyak produk dari Apple, Samsung tentunya membutuhkan teknologi yang sangat canggih untuk layanan cloud yang mengintegrasikan semua perangkat elektroniknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar