Tidak seperti biasanya, Samsung Electronics akhir-akhir ini telah membeli lebih banyak perusahaan sebagai bagian dari strategi pengembangan usaha dan berusaha untuk mengikuti perkembangan teknologi.
Samsung baru-baru ini mengakuisisi bisnis teknologi chip mobile yang berbasis di Inggris Cambridge Silicon Radio (CSR) senilai $310 juta pada Selasa (17/7) kemarin, dalam upaya untuk mendapatkan teknologi dan dan paten yang berhubungan dengan perangkat mobile, terutama untuk chip tunggal buat konektivitas perangkat nirkabel, termasuk handset dan kamera, yang mendukung Wi-Fi, LAN nirkabel, GPS dan Bluetooth.
Selain akan mendapatkan teknologi konektivitas handset CSR dan teknologi berbasis lokasi, Samsung juga akan memperoleh 21 paten (yang terdaftar di Amerika ) yang berhubungan dengan teknologi nirkabel.
"Ini adalah akuisisi terbesar perusahaan asing sejak krisis keuangan tahun 1997," kata Stephen Woo (Woo Nam-sung), Presiden dari Samsung System LSI (Large Scale Integration) Business, Device Solutions. "Dengan memanfaatkan kemampuan R&D dari CSR, Samsung akan memperkuat platform prosesor aplikasi [SoC] dan memantapkan posisinya sebagai penyedia solusi semikonduktor terkemuka, serta mengharapkan dapat memberikan berbagai fitur konektivitas pada handset."
Akuisisi CSR oleh Samsung adalah yang ketiga untuk tahun ini, dan semua perusahaan yang diakuisisi adalah yang berhubungan dengan perangkat cerdas seperti smartphone dan tablet, baik untuk teknologi hardware maupun software.
Perusahaan penyedia layanan musik dan film mSpot berbasis di AS, yang diakuisisi oleh Samsung pada awal Mei kemarin, menyediakan media online dan penyimpanan data berbasis cloud. Layanan cloud untuk perangkat cerdas Samsung seperti smartphone, Smart TV, komputer dan perangkat elektronik lainnya, akan mungkin ketika Samsung menerapkan teknologi mSpot untuk semua perangkat tersebut.
Nano Radio yang berbasis di Swedia, adalah perusahaan hardware kedua tahun ini yang diakuisisi oleh Samsung bulan lalu. Nano Radio memproduksi chipset Wi-Fi yang rendah daya, komponen yang sering digunakan untuk fitur konektivitas pada perangkat cerdas seperti smartphone, Smart TV dan peralatan elektronik lainnya. Dua perusahaan hardware yang diakuisisi Samsung tahun ini berhubungan dengan konektivitas, yang menunjukkan fokus Samsung untuk membuat ekosistem konvergensi di semua perangkat elektroniknya melalui teknologi berbasis cloud.
Di masa lalu, Samsung memiliki track record yang kurang bagus dalam strategi M&A (Merger and Acquisitions). Pada bulan Februari 1995, Samsung mengakuisisi AST Research yang berbasis di Amerika Serikat, perusahaan terbesar keenam di industri PC dengan nilai $375 juta. Tapi kemudian AST kalah dengan rival yang lebih besar seperti Compaq dan Dell, sehingga membuat Samsung menarik diri dari pasar PC di Amerika.
Pengalaman buruk ini membuat Samsung kemudian menjadi sedikit alergi dalam membeli perusahaan lain untuk memperkuat strategi bisnisnya. Namun perubahan sikap terjadi setelah Google mengambil alih Motorola pada Agustus tahun lalu.
Setelah pengumuman akuisisi yang cukup menghebohkan dunia teknologi itu, Chairman Samsung Electronics Lee Kun-hee segera mengadakan rapat dengan para eksekutifnya dan kemudian memerintahkan presiden dari Samsung Electronics Lee Jae-yong, wakil presiden Choi Gee-sung, dan presiden Samsung Mobile JK Shin untuk memperkuat software asli mereka dan kalau perlu melakukan akuisisi perusahaan lain.
"Kekuatan di bidang teknologi informasi dengan cepat beralih ke teknologi software dari produsen hardware seperti Samsung," kata Lee Kun-hee pada waktu itu. "Samsung perlu memperkuat daya saing software dan kalau perlu M&A, sehingga bisa memastikan tenaga kerja dan teknologi yang diperlukan."
"Industri teknologi berkembang sangat cepat dan terlalu banyak beban untuk mencoba melakukan segala sesuatunya sendiri," kata JK Shin, Presiden dari Samsung Mobile. "Jika kesempatan memungkinkan, kita akan melakukan beberapa M&A. Ada sesuatu yang sedang kita kerjakan sekarang."
Google sebelum seperti sekarang ini sebelumnya telah memperluas bisnisnya melalui strategi akuisisi yang sangat agresif, membeli hampir 102 perusahaan di rentang waktu 2001-2011. Temasuk Android adalah salah satu proyek yang diakuisisi Google dari perusahaan Android Inc. pimpinan Andy Rubin di tahun 2005.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar