Setelah mendapat kunjungan pendiri Microsoft Bill Gates dan pendiri Google Larry Page pada akhir April yang lalu, kemarin (29/5) Samsung Electronics dikunjungi oleh pendiri Baidu Robin Li (Li Yan-hong/李彦宏). Baidu adalah portal pencarian internet terbesar di China dan terbesar kedua di dunia setelah Google. Seperti halnya Google, Baidu tidak hanya mengandalkan search engine tapi juga layanan peta/navigasi, video/audio streaming, news/berita, game, jejaring sosial dan masih banyak lagi.
Pada hari Rabu kemarin, Robin Li yang juga menjabat sebagai CEO Baidu sejak 2004 diketahui telah melakukan diskusi dengan Samsung Electronics khususnya Media Solution Center (MSC) tentang pengembangan cara-cara untuk bekerja sama di masa yang akan datang. MSC adalah unit software dari divisi Mobile Communications yang bertanggung jawab pada ekosistem di perangkat cerdas Samsung, khususnya konten aplikasi dan layanan.
Robin Li mengadakan pertemuan bisnis dengan tim manajemen dari MSC di markas besarnya di Seocho Samsung Electronics tower, Seoul. Jadi, apakah CEO Robin Li dan Samsung Electronics berbicara tentang cara-cara untuk berkolaborasi dalam pengembangan perangkat cerdas seperti smartphone dan tablet tentunya akan sangat menarik perhatian.
Samsung Electronics dan Baidu telah bergabung dalam platform mobile termasuk layanan cloud dari melalui Samsung Galaxy Note 2 yang beredar di China sejak akhir tahun lalu. Harapan kerjasama yang erat antara Baidu dan Samsung sangat tinggi sejak Baidu terus mendorong untuk ekspansi bisnis, seperti pengembangan BaiduEye, yang mirip dengan Google Glass.
Walaupun Android menguasai pasar smartphone di China, namun hampir semua layanan Google di Android telah diblokir oleh pemerintah China termasuk toko aplikasi Google Play, email maupun YouTube. Hal ini mendorong banyak perusahaan China menciptakan Android versi mereka sendiri, termasuk user interface (UI) dan toko aplikasinya. Baidu sendiri sebelumnya telah memiliki platform software untuk smartphone yang diberi nama Baidu Yi, hasil modifikasi dari Android milik Google.
Kini dengan semakin ketatnya Google mengontrol Android membuat banyak vendor China kesulitan dalam memodifikasi dan menghadirkan perangkat Android terbaru versi mereka sendiri. Kehadiran platform open source baru yang lebih terbuka dari Android seperti Firefox OS dan TIZEN tentunya akan menjadi angin segar untuk China sebagai pasar smartphone terbesar di dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar