Samsung Electronics hari ini mengumumkan bahwa selama kuartal pertama (Q1) 2013 mereka memperoleh pendapatan sebesar 52,87 triliun won dengan laba operasional 8,7 triliun won atau sekitar 76 triliun rupiah. Laba terbesar diperoleh dari divisi IT & Mobile (IM) yang dipimpin oleh presiden Shin Jong-kyun dengan perolehan 6 triliun won atau sekitar 52 triliun rupiah, terbesar untuk pertama kalinya dalam sejarah Samsung.
Laba operasional melonjak 54,3 persen dibandingkan tahun lalu, namun menyusut 0,65 persen jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Awal tahun atau Q1 dianggap sebagai musim yang lambat untuk penjualan, berbanding terbalik Q4 yang dianggap sebagai musim penjualan yang tinggi karena bersamaan dengan masa liburan akhir tahun yang identik dengan belanja untuk natal & tahun baru di sebagian besar negara.
Penjualan naik 16,8 persen jika dibandingkan tahun lalu dan turun 5,69 persen jika dibandingkan kuartal sebelumnya.
Kinerja Samsung selama Q1 untuk divisi semikonduktor dan peralatan rumah tangga turun tipis jika dibandingkan kuartal sebelumnya selama musim yang lambat dan ketidakpastian kondisi ekonomi dunia. Namun, kinerja luar biasa divisi IM selama Q1 telah mendorong kinerja Samsung Electronics secara keseluruhan.
"Bahkan di tengah kondisi yang tidak menguntungkan, Samsung berhasil merespon pasar dengan mengadopsi strategi yang berbeda dan meningkatkan nilai tambah produk yang tinggi," kata Kim Hyun-joon, salah seorang eksekutif di divisi komunikasi mobile. "Kita tidak bisa mengomentari rencana kami apakah akan merilis ponsel dengan layar fleksibel tahun ini. Yang jelas penjualan Galaxy S4 akan mengalahkan Galaxy S3," tambahnya.
Samsung mengatakan kepada analis pasar dan investor itu akan tumbuh keuntungan secara terus menerus dan menekankan perusahaan mengharapkan pemulihan komponen seperti chip memori dan TV layar dari kuartal saat ini.
Samsung akan menginvestasikan 3,9 triliun won pada kuartal berikutnya untuk fasilitas pada bisnis chip semikonduktor dan juga berinvestasi sebesar 1,5 trilun won pada bisnis layar.
"Samsung akan berinvestasi lebih banyak di paruh kedua. Daripada membangun jalur chip pembuatan baru, kita akan lebih cepat bermigrasi ke teknologi yang lebih tipis, terutama di DRAM mobile," kata Baek Ji-ho, seorang eksekutif di divisi semikonduktor.
Baek mengatakan akan memulai operasi pembuatan NAND flash di pabrik chip baru mereka di di Xi'an, China, awal tahun depan. Samsung berencana untuk memproduksi chip NAND flash tiga dimensi (3D) di pabrik Xi'an dengan sampel akan dikirimkan ke pelanggan tahun ini.
Baek juga menekankan bahwa perusahaannya tidak melihat ada masalah besar pada hasil produksi prosesor aplikasi Exynos 5 Octa. "Kami tidak melihat masalah dalam spesifikasi dan fitur chip octa-core kami. Kami akan terus menjual chip tersebut," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar