Samsung akan mendirikan sebuah pusat penelitian dan pengembangan (research and development/R&D) yang besar di Vietnam. Sebelumnya, selain di Korea Samsung juga memiliki pusat R&D di India yang menempati posisi kunci untuk pengembangan teknologi software Samsung, terutama untuk platform bada dan software berbasis Linux.
"Kami sedang bekerja untuk membangun pusat R&D di Vietnam dan saat ini sedang membahas masalah ini dengan pemerintah Vietnam," kata seorang pejabat dari Samsung pada hari Senin kemarin (9/1).
Sebelumnya, Samsung telah memproduksi produk-produk elektronik, seperti perangkat ponsel, TV, dan audio-video (AV), setelah mendirikan anak perusahaan "Samsung Electronics Vietnam (SEV)" di Vietnam. Meskipun bidang khusus pada pusat R&D masih belum diputuskan, namun diharapkan akan menjadi area untuk memproduksi telepon selular. Bahkan, Samsung telah melakukan strategi jangka panjang untuk membuat Vietnam sebagai salah satu basis produksi terbesar mereka di dunia elektronik pada tahun 2015 dengan menginvestasikan dana tidak kurang dari US$1,5 miliar atau sekitar 14 trilyun rupiah. Dan pusat R&D adalah bagian dari strategi jangka panjang ini.
Tahun lalu, Samsung menyelesaikan pembangunan pabrik ponsel kedua di Yenpong, Vietnam dan membuka basis produksi ponsel terbesar di dunia dengan hasil produksi tahunan mencapai 150 juta ponsel. Samsung telah memproduksi sekitar 100 juta ponsel di Vietnam tahun lalu dan mencapai penjualan ekspor senilai US$ 5,8 miliar atau sekitar 53 trilyun rupiah.
Menimbang bahwa Samsung telah mulai mengoperasikan basis produksi ponsel terbesar di dunia sejak tahun lalu dan sekaligus akan membuka pusat R&D disini, diharapkan bahwa Vietnam akan mengalahkan China dan menjadi pusat produksi ponsel Samsung di masa yang akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar