Samsung Electronics mengatakan pada hari Senin (17/12) kemarin bahwa mereka akan menampilkan sebuah televisi UHD 110-inci perhelatan di International CES 2013 yang akan berlangsung pada bulan Januari di Las Vegas, namun sumber resmi mereka mengatakan bahwa TV baru ini sebenarnya hanyalah produk simbolis untuk menandai pencapaian teknologi terbaru mereka.
"Dalam industri televisi, Samsung selalu terobsesi untuk bisa setingkat diatas lainnya dan menjadi No.1 dalam setiap kategori. Itu akan sama dengan televisi UHD di CES nanti. Namun, sulit untuk membayangkan akan ada pembeli untuk satu set TV dengan harga $18.000 [sekitar 174 juta rupiah] sampai $25.000 [sekitar 241 juta rupiah]," kata seorang pejabat dalam industri televisi. "Mereka harus meletakkan produk ini di layar untuk mempertahankan reputasi mereka dalam kualitas gambar dan teknologi display. Tapi mereka tidak akan dapat menemukan pasar utama dari produk mereka yang akan tampil Las Vegas," tambahnya.
Layar UHD (Ultra High-Definition) atau UD (Ultra Definition) sebenarnya masih merupakan teknologi yang aneh dan langka untuk saat ini. NHK Jepang pertama kali menggunakan istilah ini untuk menggambarkan siaran mereka untuk tayangan televisi yang super jelas yang dibangun di atas layar 8.000 piksel, dibandingkan dengan model HD konvensional dengan 4.000 piksel.
Format baru ini, terlepas dari apakah itu tepat untuk menyebutnya UHD atau UD, diperkirakan akan layu di pasaran karena langkanya software aplikasi atau konten serta drive penyimpanan super besar yang harus disediakan konsumen untuk bisa menikmati dan menyimpan film dalam definisi setinggi itu itu.
"Samsung akan menggunakan layar UHD untuk TV 110-inci yang disediakan oleh perusahaan BOE di China. Dan panel ini tidak mendukung fungsi 3D," kata salah satu pejabat di industri televisi, sambil menambahkan bahwa keputusan Samsung untuk menggunakan panel buatan perusahaan China ini disebabkan karena harganya yang lebih murah serta mempertimbangkan sisi urgensi.
Pejabat ini juga mengatakan bahwa Samsung juga membeli panel LCD 110-inci dari perusahaan lain di China, yaitu CSOT yang berbasis di Shenzhen. Layar ini menggunakan teknologi in-plane switching (IPS) milik LG bukannya teknologi vertical alignment (VA) milik Samsung.
"Samsung mempertimbangkan sisi kepraktisannya dan memilih untuk berinvestasi yang lebih banyak untuk konten dan software untuk perangkat generasi berikutnya. Dengan tetap berpegang pada produk yang hanya mengandalkan hardware, mereka tidak bisa berinovasi. Namun hardware adalah hal yang bisa dibanggakan oleh perusahaan-perusahaan Korea selama ini. Itulah mengapa mereka menghadapi perangkap inovasi," kata salah seorang pejabat dari Korea Electronics Association (KEA).
Perwakilan Samsung sendiri mengatakan bahwa mereka akan menampilkan berbagai televisi UHD di CES 2013 nanti, namun mereka menolak berkomentar tentang pembelian layar terbaru dari perusahaan China.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar