Samsung Electronics, pembuat chip memori terbesar di dunia, hari ini mengumumkan bahwa mereka telah mengakuisisi divisi pembuat chip mobile nirkabel Cambridge Silicon Radio (CSR) asal Inggris senilai $310 juta atau 356 miliar won atau sekitar 3 triliun rupiah. Kesepakatan ini akan diselesaikan pada semester kedua tahun ini. Sebagai tambahan, Samsung secara terpisah akan menginvestasikan $34 juta pada CSR, yang ahli dalam pembuatan teknologi untuk chip yang digunakan dalam perangkat mobile seperti smartphone dan tablet pada akhir tahun ini.
CSR sebelumnya menyediakan berbagai desain untuk chip tunggal buat konektivitas perangkat nirkabel, termasuk handset dan kamera, yang mendukung Wi-Fi, LAN nirkabel, GPS dan Bluetooth. Mereka juga menyediakan teknologi integrated circuit (IC) yang digunakan dalam gadget yang lebih canggih. Samsung juga telah menggunakan pelacakan lokasi melalaui chip CRS dalam lineup produk smartphone dan tablet buatannya.
Dengan kesepakatan akuisisi ini, Samsung Electronics yang sebelumnya telah sangat bergantung pada bisnis chip memori dinamis termasuk dynamic random access memories (DRAM) dan memori NAND flash sebagai sebagai mesin pertumbuhan, akan dapat meningkatkan kapasitasnya di bidang chip non-memori, atau prosesor aplikasi (SoC). Dan yang terpenting, dengan mengambil alih unit mobile CSR, Samsung mengamankan landasan yang kuat untuk meningkatkan kapasitasnya dalam merancang dan membuat semikonduktor untuk komunikasi data nirkabel di tengah permintaan yang meroket dari perangkat mobile seperti smartphone dan tablet PC.
Sesuai dengan kontrak, Samsung juga akan mengambil alih akses ke paten CSR dan lisensi teknologi di bidang semikonduktor untuk komunikasi mobile termasuk konektivitas Bluetooth, dan komponen GPS dan WiFi, serta 300 sumber daya manusia dalam pengembangan teknologi. Melalui pengambilalihan tersebut, Samsung juga akan mengambil posisi yang menguntungkan dalam perang paten global dalam chip komunikasi mobile.
"Kesepakatan ini memberikan kita akses penuh ke properti intelektual CSR yang terkait dengan perangkat mobile serta lisensi untuk teknologi lainnya dan masukan kreatif dari 310 pengembang software yang sebelumnya telah dipekerjakan oleh mereka. Divisi yang diakuisisi ini akan ditempatkan ke dalam divisi Samsung Systems LSI," kata juru bicara Samsung Ken Noh.
CSR tidak memproduksi chip sendiri, tetapi menjual lisensi desain yang telah dipatenkan untuk pembuat hardware dan menerima royalti setiap kali perangkat yang berisi salah satu dari desain mereka terjual. Jadi bisa dikatakan cara bisnis CSR sama seperti pembuat chip lainnya seperti Qualcomm dan ARM. Dan langkah Samsung ini menjadi pukulan berat buat buat perusahaan-perusahaan semikonduktor dalam bisnis komunikasi nirkabel dan broadband seperti Broadcom dan Qualcomm karena mereka akan kehilangan salah satu klien puncaknya yang telah bisa membuat chip sendiri tanpa bantuan siapapun. Sebelumnya Samsung membayar miliaran dolar kepada Qualcomm sebagai imbalan untuk menggunakan solusi kompetitif dari desain chip Qualcomm.
"Sekarang, Samsung akan dapat menambah Wi-Fi, GPS dan teknologi lainnya dari CSR untuk chipset Long-Term Evolution (LTE) miliknya buat smartphone dan tablet chipset. Itu berarti pengguna dapat memiliki tablet, smartphone dan komputer yang dapat terhubung ke jaringan kantor mereka," kata Noh.
"Ada perang besar terjadi di antara raksasa industri semikonduktor seperti Qualcomm, Intel dan Samsung LSI untuk memberikan solusi lengkap ke dalam smartphone," kata CEO CSR Joep van Beurden. "Tim dan teknologi kami - lokasi dan konektivitas - dalam posisinya sebagai dirinya sendiri merupakan bagian yang sangat penting dari platform tersebut, tetapi bahkan akan lebih penting jika itu akan ada pada penawaran produk Anda yang komplit dan itulah yang Samsung lakukan berikutnya."
"Dengan memanfaatkan kemampuan R&D dari CSR, Samsung akan memperkuat platform prosesor aplikasi [SoC] dan memantapkan posisinya sebagai penyedia solusi semikonduktor terkemuka, serta mengharapkan dapat memberikan berbagai fitur konektivitas pada handset" kata Stephen Woo (Woo Nam-sung), Presiden dari Samsung System LSI (Large Scale Integration) Business, Device Solutions.
Akuisisi unit chip mobile CSR datang setelah Samsung sebelumnya juga mengambil alih perusahaan Swedia pembuat solusi Wi-Fi berdaya rendah Nanoradio pada bulan Juni yang lalu. Selain bisa memperkuat teknologi perusahaan untuk bisa membuat serangkaian chip mobile berkualitas tinggi secara mandiri, akuisisi 2 perusahaan ini juga akan memperkuat koleksi paten Samsung dalam menghadapi perang paten dengan perusahaan lain.
"Dengan memanfaatkan kemampuan R&D dari CSR, Samsung akan memperkuat platform prosesor aplikasi [SoC] dan memantapkan posisinya sebagai penyedia solusi semikonduktor terkemuka, serta mengharapkan dapat memberikan berbagai fitur konektivitas pada handset" kata Stephen Woo (Woo Nam-sung), Presiden dari Samsung System LSI (Large Scale Integration) Business, Device Solutions.
Akuisisi unit chip mobile CSR datang setelah Samsung sebelumnya juga mengambil alih perusahaan Swedia pembuat solusi Wi-Fi berdaya rendah Nanoradio pada bulan Juni yang lalu. Selain bisa memperkuat teknologi perusahaan untuk bisa membuat serangkaian chip mobile berkualitas tinggi secara mandiri, akuisisi 2 perusahaan ini juga akan memperkuat koleksi paten Samsung dalam menghadapi perang paten dengan perusahaan lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar