Laman

Kamis, 07 April 2011

Samsung India andalkan bada dibanding Platform Mobile lainnya


Mumbai, India, 6 April 2011 - Samsung Mobile India memilih bertaruh pada sistem operasi smartphone bada dibanding lainnya. Sudah hampir 10 bulan sejak Samsung memperkenalkan bada yang akan segera datang dengan versi upgrade melalui bada 2.0 sekitar bulan Juli tahun ini. Platform bada 2.0 disebutkan akan meningkatkan fitur-fiturnya dan user interface yang lebih interaktif bagi pengguna serta kenyamanan yang lebih bagi pengembang untuk mengembangkan aplikasi untuk bada.

"Saat ini kami memiliki pangsa pasar sebesar 10-15% di segmen smartphone di India, dan dengan bada, kami menargetkan bisa mengambil bagian sebesar 30% di segmen ini pada kalender tahun ini," kata Dipesh Shah, Kepala R&D dari Samsung Mobile India seperti yang dikutip oleh situs The Financial Express. "Bada, yang berarti laut dalam bahasa Korea, merupakan kekuatan pendorong dalam mencapai visi Samsung melalui smartphone untuk semua orang," kata Shah.

Sampai saat ini, Samsung Mobile India memiliki sekitar lima model yang menjalankan platform bada, dengan harga yang berkisar antara 8.800 rupee hingga 20.900 rupee. Berbeda dengan Indonesia, di India penjualan smartphone bada sama banyaknya seperti halnya penjualan perangkat Android dari Samsung. "Kami telah melihat traksi yang baik untuk perangkat bada di India. Saya melihat peluncuran OS ini sebagai kesempatan yang kuat untuk pengembang di India," kata Shah.

Pusat R&D Samsung di Bangalore, yang merupakan terbesar yang ada di luar Korea, telah memiliki sekitar 2.000 insinyur yang bekerja pada platform bada dan secara kontinyu selalu mengembangkan aplikasi untuk bada. Samsung Mobile sendiri memiliki 14 pusat R&D secara total di dunia. "Sekitar 30% dari aplikasi bada dikembangkan dari pusat R&D di India ini. Ini adalah satu-satunya smartphone OS yang bekerja pada prosesor tunggal. Di masa mendatang kita akan memiliki perangkat bada yang lebih banyak," tambahnya.

Ketika diminta untuk menjelaskan bagaimana bada berbeda dari OS lainnya, Shah mengatakan bahwa OS ini menawarkan fitur yang kaya, platform “terbuka” yang menyediakan user interface yang mudah, sederhana, dan intuitif tanpa mengorbankan efisiensi, sebuah platform yang ramah untuk pengembang yang memungkinkan pengembang untuk mengimplementasikan berbagai layanan tanpa upaya tambahan. "Juga fleksibilitas dari platform bada membuatnya dapat diterapkan pada berbagai macam perangkat dibanding sistem operasi mobile lainnya," pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar