Laman

Senin, 18 Juni 2012

CEO baru Samsung instruksikan untuk perkuat software

Vice Chairman Samsung Kwon Oh-hyun hari ini secara resmi dilantik sebagai CEO baru dari Samsung Electronics. Dengan CEO baru yang mengambil kemudi Samsung Electronics, sangat mungkin bahwa perusahaan akan mengalami beberapa perubahan dalam strategi, portofolio dan persaingan bisnis.

"Kita harus mengasah daya saing perusahaan untuk membuat sebagian besar pergeseran paradigma dalam industri elektronik dan menggunakan kesempatan ini untuk mengambil lompatan maju yang lain," kata Kwon dalam pidato pelantikannya hari ini. "Samsung Electronics saat ini berada pada saat yang kritis di mana kita bisa naik sebagai perusahaan global teratas dalam arti sebenarnya dari kata tersebut. Agar hal itu terjadi, kita tidak boleh goyah atau berpuas diri."

Secara khusus, CEO Kwon menegaskan kembali perlunya bagi perusahaan untuk memperkuat kompetensi software untuk mempertahankan posisi terdepan di industri teknologi. CEO Kwon mengingatkan bahwa industri elektronik saat ini sedang mengalami pergeseran tektonik di mana perusahaan dengan daya saing software yang bisa menetapkan kepemimpinan di masa depan.

"Fokus khusus harus diberikan untuk membuat layanan dan nilai baru untuk konsumen dengan memperkuat kemampuan dalam software, pengalaman pengguna, desain, dan solusi," katanya menyoroti soal pentingnya software, pengalaman pengguna (UX/UI) dan desain. "Kita perlu terus-menerus menghadapi tantangan baru dan berusaha untuk menjadi perusahaan yang benar-benar inovatif. Saya akan memberikan kewenangan yang lebih kepada karyawan yang memiliki ide-ide kreatif."

Pada dasarnya, pesan CEO Kwon ini sejalan dengan CEO sebelumnya, Choi Gee-sung yang di akhir jabatannya dia juga menekankan perlunya untuk meningkatkan kompetensi software Samsung ditengah era aplikasi dan konten sekarang ini. Ini juga tidak luput dari instruksi Chairman Samsung Lee Kun-hee yang mendesak perusahaannya untuk lebih memperhatikan kemampuan software pasca akuisisi Motorola Mobility oleh Google.

Samsung secara agresif memang telah melakukan investasi besar-besaran di divisi platform software mobile secara diam-diam untuk mengurangi ketergantungan pada software Android dari Google. Bahkan untuk memperkuat penetrasi bada di kalangan konsumen dan pengembang global Samsung sengaja membuat platform software baru Tizen yang memiliki basis open source seperti Android.

CEO Kwon lebih lanjut menekankan perlunya untuk memperkuat keahlian teknologi perusahaan dan kepemimpinan pasar di bidang bisnis inti, sedangkan untuk memperlebar jarak dengan rival utama perlu pendirian bidang baru melalui diversifikasi dan daya saing yang lebih baik.

Berkenaan dengan budaya perusahaan, CEO Kwon mendorong suasana yang tidak terlalu otoritatif sehingga bisa menumbuhkan kreativitas di kalangan karyawan, dan berjanji untuk memberikan dukungan penuh untuk semua karyawan yang bersedia untuk menghadapi tantangan baru.

"Kita semua harus memenuhi peran untuk mempersembahkan yang terbaik dari kemampuan kita berdasarkan rasa memiliki, tanggung jawab, dan semangat," kata Kwon sambil menekankan kebutuhan untuk meningkatkan nilai tambah dengan merangkul budaya kerja yang lebih cerdas.

Kwon, yang meraih gelar Ph.D dari Universitas Stanford di Amerika Serikat ini telah memimpin bisnis chip semikonduktor di Samsung sejak 2008, dan berhasil membantu Samsung mengalahkan perusahaan-perusahaan Jepang dalam chip memori dan memperkuat kemampuan untuk chip non-memori.

Samsung akan mengadakan pertemuan manajemen kunci dari tanfgal 25 Juni - 27 Juni mendatang yang dipimpin langsung oleh CEO yang baru, yang berarti lebih awal dari yang dijadwalkan. Para eksekutif di Samsung mengatakan bahwa pertemuan ini akan membahas masalah utama bagaimana cara mengatasi ketidakpastian ekonomi dan membangun sistem manajemen risiko.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar