Samsung Electronics akan mengalihkan produksi smartphone Galaxy ke perusahaan China dengan sistem outsourcing, seperti yang telah mereka lakukan sebelumnya untuk produk feature phone. Dengan cara ini Samsung mengharapkan bisa meningkatkan daya saing harga di tengah ekspansi ke pasar smartphone mid-end dan low-end, serta mampu merespon pasar dengan cepat dan hemat anggaran.
Setelah pasar smartphone global diperkirakan akan semakin mendukung pilihan smartphone yang lebih luas, bisnis smartphone dengan sistem outsourcing juga menjadi cenderung meningkat. Dengan sistem baru ini, persaingan untuk mengamankan rantai pasokan - yaitu layanan manufaktur dari perusahaan elektronik China - antara Samsung dan Apple diperkirakan akan semakin memanas.
Pasar smartphone global untuk model high-end secara perlahan namun pasti telah menurun, setelah Galaxy S4 dan iPhone 5 gagal mencapai penjualan yang ditargetkan sebelumnya, dan mulai mengarah berbagai variasi model yang menargetkan ceruk pasar. Untuk itu, Samsung telah mengubah fokusnya dari seri Galaxy S dan Galaxy Note ke jangkauan yang lebih luas dari model spin-off dan model mid-range.
Setelah bertekad untuk memperluas jajaran smartphone, Samsung Electronics mungkin mulai mengerti bahwa ada batas untuk merilis berbagai model melalui produksi secara in-house. Demi biaya produksi yang kompetitif, Samsung tidak punya pilihan lain selain mencari mitra OEM dari China.
Samsung Electronics mengumumkan bahwa mereka akan mulai mengalihkan produksi smartphone Galaxy mulai dari "Galaxy S4 mini" ke BYD, sebuah perusahaan China.
"Kami menyaksikan peningkatan penjualan dan keuntungan komponen ponsel serta bisnis perakitan dan kemitraan yang terjalin dengan Samsung Electronics, Huawei, Nokia, HTC dan Dell dan akan lebih fokus pada bisnis smartphone di masa depan," kata ketua BYD. Menurut Global Times, sebuah surat kabar berbahasa Inggris di China, BYD akan memperluas bisnis OEM smartphone.
Samsung Electronics telah menjalin hubungan erat dengan BYD melalui pengerjaan secara outsourcing untuk produksi feature phone sebelumnya. Saat ini, BYD telah memproduksi model inti milik perusahaan smartphone global, termasuk Galaxy S4 mini, HTC ONE, Huawei Ascend P6, Nokia Lumia 1020, serta Apple iPhone. "Pengerjaan secara outsourcing bertujuan untuk meningkatkan produksi tanpa investasi dalam perluasan lini produksi, yang tampaknya efektif untuk meningkatkan daya saing produksi, tapi intinya adalah bagaimana untuk menjaga kualitas produk," kata seseorang dari sumber industri di Korea.
Dengan mengalihkan produksi smartphone Galaxy ke China, Samsung bisa lebih berkonsentrasi mengerjakan beberapa pilot project untuk masa depan, seperti misalnya perangkat TIZEN, hybrid dan wearable device.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar