Samsung Electronics telah meningkatkan ketergantungan pada SK hynix untuk menyediakan sensor untuk kamera yang dipasang pada smartphone dan tablet. Ini juga berarti bahwa Sony akan kehilangan salah satu pelanggan terbesarnya.
Kemitraan Samsung dengan SK hynix menarik karena kedua perusahaan ini sebenarnya bersaing dalam pasar semikonduktor sebagai penyedia chip memori terbesar di dunia. Namun dalam dunia teknologi dan bisnis yang bergerak cepat, tidak ada teman selamanya dan begitu juga dengan musuh. Sama seperti hubungan antara Apple dan Samsung.
"Karena kamera di perangkat mobile telah menjadi fitur yang penting, kita membeli sensor backside illuminated (BSI) lebih banyak dari SK Hynix karena mereka memberikan harga yang lebih baik dan komitmen pada output," kata seorang pejabat Samsung kepada The Korea Times pada hari Jumat (19/10) kemarin. "Resolusi kamera di ponsel telah membaik, dibuktikan dengan jumlah pixel yang membesar. Kita perlu untuk melindungi risiko di seluruh pemasok dan kami masih membeli sensor bernilai miliaran dolar dari Sony. Tetapi juga benar bahwa kami meningkatkan pasokan sensor BSI dari SK Hynix secara signifikan."
Dibandingkan dengan sensor front-side illuminated (FSI), BSI memberikan kualitas gambar yang lebih baik untuk gadget kecil seperti perangkat internet mobile. Sensor ini telah digunakan di beberapa smartphone dan tablet high-end yang paling canggih. Dan SK Hynix adalah salah satu dari sekian perusahaan yang bisa mengimplementasikan teknologi BSI dengan sempurna, selain Sony dan Samsung sendiri.
Sony telah penyedia utama industri untuk sensor BSI. Namun, vendor handset seperti Samsung dan Apple semakin khawatir tentang ketatnya pasokan Sony karena penjualan smartphone mereka terus meningkat dengan cepat. Di lain pihak - untuk penghematan biaya karena terus merugi - Sony berniat akan menutup salah satu pabrik lensa kamera SLR dan ponsel di Minokamo dan 840 karyawannya akan dipindahkan ke Kohida dan Kisarazu hingga sebelum Maret 2013.
Sumber industri mengatakan bahwa SK hynix selama ini telah menyuplai Samsung dengan sensor kamera 5-megapiksel, yang dipasang di model smartphone low-end. Samsung membeli sekitar 45 persen dari sensor kamera yang diproduksi oleh SK hynix untuk perangkat mereka. Samsung selama ini juga memproduksi sensor kamera ponsel sendiri melalui anak perusahaannya Samsung Electro-Mechanics. Namun melonjaknya permintaan ponsel kamera produksi Samsung yang kini menjadi vendor handset terbear di dunia memaksa mereka untuk membeli dari pihak lain karena tidak mencukupinya suplai dari pabrik mereka sendiri.
Seorang pejabat SK hynix sendiri mengharapkan sensor BSI akan menjadi bagian yang lebih besar dari bisnis perusahaan di masa depan.
"Kami berinvestasi sangat besar untuk meningkatkan kehadiran kami di pasar untuk sensor kamera ini. Dari kuartal pertama tahun depan, kami akan memproduksi massal sensor untuk kamera 8-megapksel dan akhir tahun depan untuk kamera 13-megapiksel," katanya.
Dan pada tanggal 17 Oktober yang lalu, SK Hynix mengumumkan bahwa mereka telah berhasil mengembangkan prototipe dari sensor kamera CMOS 8-megapiksel back-side illuminated (BSI). Sensor kamera CMOS atau CIS (CMOS image sensor) adalah sebuah komponen semikonduktor kunci setara dengan kamera film yang berfungsi untuk mengekspresikan gambar dengan menangkap cahaya dan mengubahnya menjadi sinyal-sinyal listrik.
Seorang juru bicara untuk SK Hynix mengatakan bahw mereka mengharapkan pengembangan baru untuk mengarah pada peningkatan besar dalam meraih pangsa pasar CIS mobile, yang saat ini berada di sekitar 8%, dan profitabilitas. Perusahaan bertujuan untuk menerapkan teknologi BSI untuk mayoritas dari semua produk CIS mereka di tahun 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar